Kamis, 27 November 2014

Kawin silang lensa..FAQ...

Kali ini saya akan coba list pertanyaan2 yang banyak muncul di kalangan fotografer yang suka kawin silang lensa dengan bodynya..dalam artian Body A, Lensa B, dll.

FAQ :


Kalau menggunakan body A, lensa AF merk B, dengan adapter, apakah AF bisa jalan?

Jawab : Tergantung. Apakah adapter yang digunakan support untuk AF si lensa B?

Contoh : Body Sony Nex atau yang sekarang dikenal dengan Sony AXXXX, banyak para fotografer menggunakan lensa AF Canon EOS / Nikon AF. Apakah bisa autofocusnya jalan? tergantung dari adapternya. 

Ada adapter yang support AF untuk lensa Canon EOS, ada yang merk cina (Viltrox) dan Metabones. dan yang menariknya, IS (Image Stabilizer) dari lensa tersebut dapat berfungsi.

AF memang jalan, tapi kalau kita perhatikan biasanya namanya adalah Smart Adapter. Dimana AF akan berfungsi, tapi tidak cepat. 

Pada akhirnya, autofocus dapat berfungsi apabila si lensa dan adapter support untuk autofocus.

Kalau Body NEX pakai lensa Sony Alpha / Minolta AF apakah AF bisa berjalan?

Jawab : Bisa, dengan 1 syarat menggunakan adapter LA-EA2.

Kenapa tidak dengan LA-EA1?

Jawab : AF di LA-EA1 hanya untuk lensa Sony Alpha yang menggunakan motor (kode lensa SAM / SSM). LA-EA2 support semua lensa Sony Alpha dan Minolta AF.


LA-EA2
LA-EA1


Apakah Image Stabilizer / Super Steady Shot jalan?

Jawab : Tidak. Lensa Sony Alpha dan Minolta AF tidak memiliki Image Stabilizer pada lensa. Body Nex pun tidak memiliki Image Stabilizer.

Saya memiliki lensa Minolta jaman film dulu, apakah adapter yang cocok untuk lensa saya untuk dipasangkan di body Nex?

Jawab : Tergantung dari jenis lensa Minolta nya dulu. Ketika jaman film dahulu, sudah ada lensa Minolta yang AF. Silahkan dilihat kode di lensanya apakah ada AF nya atau tidak? Kalau ada, berarti adapter yang cocok adalah MA-Nex / LA-EA1 / LA-EA2

Kalau tidak ada, adapter yang cocok adalah MD-NEX

Gambar diatas adalah lensa Minolta AF

Gambar diatas adalah lensa Minolta Manual (MD-Mount)

Bagaimana saya tau lensa yang saya miliki adalah lensa manual Minolta atau AF Minolta?

Jawab : Selain dari tanda di body lensa, Minolta AF ada tanda AF nya, biasanya dibagian belakang lensa ada konektor pin nya.. dengan catatan mount lensa masih original.

Karena banyak penggemar lensa manual yang memodifikasi lensa manualnya menjadi mounting yang berbeda dengan AF chip.

Dan biasanya di lensa AF, ada screw untuk autofokus lensa.

Apa itu AF confirm? 

Jawab : AF confirm adalah salah satu fitur adapter yang membantu pengguna lensa manual ketika mencari fokus. Titik tengah AF di kamera akan menyala ketika lensa mendapatkan fokusnya. 

Apakah dengan menggunakan lensa yang sudah diubah dengan AF confirm, autofocus bisa berjalan?

Jawab : Tidak bisa. Karena Autofocus dari sebuah lensa bukanlah dari adapternya, tapi dari struktur lensanya tersebut.

Kalau saya menggunakan lensa AF dengan adapter yang seperti digambar, apakah AF bisa jalan?


Jawab : Tidak bisa. Adapter diatas tidak support autofocus. Meskipun lensanya Minolta (AF) atau Sony Alpha.

Bagaimana dengan adapter lensa dibawah ini? Ini untuk lensa Canon EOS - Nex. Apakah AF bisa jalan?



Jawab : Bisa. Gambar diatas adalah gambar smart adapter EOS-NEX, yang memungkinkan penggunakanya menggunakan lensa Canon EOS ke body NEX dengan autofocus tetap jalan. Tapi ini adalah Smart Adapter, jadi AFnya tidak akan sekencang ketika lensa Canon EOS dipasang di Body Canon EOS.




Kamis, 13 November 2014

Shutter Count

Sering baca orang yang teralu mikirin shutter count kameranya. Kenapa sih?

Tombol shutter itu pada waktunya akan ada batas pakainya..atau usianya..namanya juga barang mekanis..

Yang ingin saya bahas kali ini bukan apa itu shutter count..tapi lebih ke khawatiran akan umur shutter itu sendiri.

Logis sih sebenernya khawatir, karena harga shutter ini yang engga murah, kalau tidak salah 1jtan deh. Saya sendiri selama ini ga pernah pusing sama shutter count dan belom pernah ganti shutter.

Rata-rata umur shutter sebuah kamera entry level biasanya berkisar 100.000..jadi kebayang dong kalau sekali hunting kita foto 100 foto, berarti kita bisa hunting 1000 kali. Kalau sebulan tiap minggu hunting, berarti kita punya 250 minggu..Nah..cukup lama kan?

Saya pribadi lebih mementingkan persentase foto bagus dibanding dengan total foto.

Kalau saya pergi hunting lebih banyak foto yang tidak terpakai dibanding foto yang terpakai, maka saya akan kecewa. Saya berusaha menaikkan persentase tersebut. Jadi sebelum saya memutuskan untuk memencet tombol shutter, saya sudah mempunyai bayangan seperti apa foto yang saya inginkan. :)

Salam,

AKG

Senin, 10 November 2014

Contoh Strobist di sepeda motor

Mau share sedikit tentang foto2 yang motor saya sendiri yang bermodalkan alat seadanya.

Saya ga mau bahas kamera, lensa dan flash yang saya gunakan secara mendetail. Foto ini bisa dibuat menggunakan kamera apa saja yang bisa strobist dan pengaturan manual dan dengan lensa apa saja.

Foto dibawah ini diambil secara strobist, dengan peralatan :

- 1x Kamera
- 1x Lensa
- 1x Flash
- 1x Trigger
- 1x Tripod
- 1x Wireless remote


flash di foto diatas saya letakkan di sebelah kiri kamera (kanan motor) tanpa diffuser apapun juga, flash langsung mengarah ke motor

editing Lightroom : clarity, shadow, black, gelapin background




foto diatas posisi flash berada di atas, langsung mengarah ke motor, 
editing :
Lightroom : contrast, clarity, ngegelapin background.



Untuk foto diatas flash saya pegang di belakang motor, saya juga ikut ngumpet dibelakang motor..

editing Lightroom : saturasi, clarity, contrast

Semua foto diatas saya ambil sendiri, saya foto sendiri, saya pegang flash sendiri. kamera saya taro di tripod.



Untuk foto yang diatas ini, flash yang saya gunakan 2 buah. 1 untuk motor dari kanan atas kamera dan 1 lagi saya pegang disamping model



Flash di foto ini dari atas kamera, kurang lebih 2m dari bawah. 

editing Lightroom masih sama kaya foto2 lainnyai



Foto ini flashnya dibelakang motor dan di samping kiri atas kamera.



foto ini hanya menggunakan 1 buah flash yang saya taruh dibelakang..keliatan kan bocornya?untuk cahaya yang ada di muka mengandalkan available light (kebetulan ditempatnya atasnya bolong)

editing Lightroom : masih sama sama foto lainnya, clarity, contrast, black,shadow, saturasi

Memang dalam dunia komersil, mungkin peralatan yang dibutuhkan jauh lebih banyak dan lebih advance. biasa yang diperhatikan dalam foto otomotif (motor dan mobil dsb) adalah jatuhnya shadow, refleksi cahaya, lekukan body, dan banyak hal lainnya.

Berhubung ini cuma untuk koleksi pribadi, dan ribet bawa alat2 kalo teralu banyak..ya begini lah jadinya..semoga bisa menginspirasi temen2 disini.

Salam,

AKG